Book Reviewer

Review Buku: The Year I Met You (Tahun itu Kita Bertemu)



Judul Buku : The Year I Met You (Tahun itu Kita Bertemu)

Penulis : Cecelia Ahern

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tahun : Cetakan pertama, 2017

Tebal : 456 halaman

ISBN : 9786020361079


Blurb

Bagi Jasmine, kehilangan pekerjaan bagaikan kiamat dini. Dunianya kini hanya berputar di sekitar dirinya, kakak yang sangat disayanginya, dan rumah beserta kebun yang harus digarapnya. Jemu dan tak bisa tidur, Jasmine sering terjaga malam demi malam mengintip Matt, si tetangga aneh yang rupanya juga baru diskors dari pekerjaannya. Jasmine memiliki banyak alasan untuk tidak menyukai Matt, demikian juga sebaliknya. Namun, pertemuan mereka tahun itu merupakan awal dari perjalanan masing-masing mengenal diri sendiri. Mereka pun menyadari bahwa persahabatan bisa tumbuh di tempat-tempat tak terduga.

Sinopsis

Jasmine, seorang wanita berusia 30an dipecat dari pekerjaan yang dia rintisnya bersama temannya. Dia dipecat oleh Larry, teman yang dari awal menemaninya merintis perusahaan Idea Factory tersebut. Masa gardening leave harus dilewatinya selama satu tahun, namun bukannya senang karena tidak perlu bekerja dan mendapatkan uang dari masa gardening leave, Jasmine malah merasa tidak tenang karena susah menadapatkan pekerjaan lain selama masa gardening leave tersebut.

Jasmine tinggal di sebuah blok bersama beberapa tetangganya, yaitu Dr. Jameson, Mr. Malone, dan Matt. Matt seorang penyiar radio yang juga diskors oleh radionya karena melakukan hal tidak senonoh pada saat siaran tahun baru. Matt harus menjalani hukuman skorsing selama dua bulan.

Hari-hari gardening leave Jasmine dihabiskan dengan berkebun, membuat taman idaman dengan air mancur impian. Lain halnya dengan Jasmine, Matt selama masa skorsnya, ia berkonflik dengan istrinya serta anaknya, Fionn. Jasmine setiap malam mengamati Matt yang berteriak memencet bel seperti kerasukan setan karena istrinya tidak membukakan pintu.


Pada akhirnya, istri Matt meninggalkan Matt sendirian tanpa alasan yang jelas. Tanpa diketahui oleh Matt, istrinya telah meninggalkan kunci serep untuk Matt dan sepucuk surat kepada Dr. Jameson, yang harus diberikan kepada Matt melalui dia. Namun, Dr. Jameson tidak banyak wkatu karena harus berangkat untuk berlibur musim dingin bersama keluarganya, sehingga ia menitipkan kunci dan surat tersebut kepada Jasmine untuk memberikannya kepada Matt.


Sangat canggung, Jasmine untuk memberikan surat tersebut kepada Matt, namun tetap dicobanya, namun Matt tidak mau tahu mengenai surat itu dan meninggalkannya di meja depan rumah hingga hampir terkena hujan pada malam itu. Jasmine bergegas untuk mengambil surat itu kembali dan menyimpannya.


Di sisi lain, Jasmine dihantui oleh kehadiran Kevin sepupu Jasmine yang memberikan memori buruk di masa lalu Jasmine. Jasmine sangat ragu ketika Kevin mengundangnya bertemu di sebuah kafe setelah sekian lama tidak berjumpa. Kevin merupakan "mantan" sepupu Jasmine. Kevin dulunya adalah anak dari Bibi Jennifer namun Kevin memilih pergi dari rumah setelah mengetahui bahwa ia adalah anak angkat.


Di tengah kesibukan gardening leave Jasmine, ia mendapatkan telpon misterius dari seseorang yang mengaku telah menelpon ke kantornya namun belum pernah bertemu dengannya. Jasmine, bingung mengapa ada orang mengetahui nomor telpon kantornya dan rumahnya namun belum pernah bertemu dengannya. Dia adalah Monday, seorang pria dari sebuah organisasi yang berusaha untuk meminta Jasmine bekerja bersamanya, karena sepengetahuannya Jasmine sudah tidak bekerja lagi di Idea Factory, namun Jasmine tidak memberitahukan Monday bahwa ia dalam masa gardening leave.


Jasmine, memiliki seorang kakak yang mengidap Down Syndrome. Jasmine sangat menjaga dan menyayangi adiknya, Heather. Meskipun Heather, seorang yang berkebutuhan khusus, Heather selalu merasa bahwa dialah yang seharusnya menjaga Jasmine, karena ia seorang kakak. Heather sangat sibuk dengan pekerjaan sehari-harinya yang berbeda setiap hari. Heather mengikuti berbagi kursus, pekerjaan kecil-kecilan dan aktivitas keluarga untuk menyibukkan diri. Heather sangat pekerja keras dan disiplin dengan aktivitas yang telah dirancangnya dan itu yang membuat Jasmine kagum dengan Heather.


Jasmine sangat melindungi Heather agar tidak bersedih dan berada dalam bahaya. Jasmine sangat khawatir saat Heather memutuskan untuk pergi ke Spanyol hanya berdua bersama Jonathan, teman/pacarnya di kelas Taekwondo yang juga seorang berkebutuhan khusus. Jasmine akhirnya menyarankan untuk berlibur di temapt yang dekat saja di sekitaran Irlandia.


Heather diperkenalkan kepada beberapa kenalan Jasmine, salah satunya Matt yang tidak sengaja bertemu di depan rumah Jasmine, Matt sangat mudah bergaul dengan Heather dan berjanji untuk mengajaknya ke stasiun radio karena Heather sangat suka dengan radio. Jasmine khawatir dengan janji tersebut karena takut, Matt mengingkarinya. Heather sangat senang karena dijanjikan oleh Matt dan tidak berhenti membicarakan itu dengan Jasmine.


Satu malam Matt dan Dr. Jameson minum-minum pada tengah malam di depan rumah Matt, Jasmine menghampiri mereka dan menanyakan keseriusannya untuk mengajak Heather, namun Matt malah memberikan tanggapan kurang menyenangkan kepada Jasmine, dan mereka malah berkonflik.


Singkat cerita, Jasmine marah terhadap sikap Matt tersebut dan sulit untuk menjelaskannya kepada Heather, akhirnya Heatherlah yang berinisiatif menagih janji tersebut dan akhirnya Heather mengetahui bahwa janji tersebut tidak sepenuhnya serius. Heatherpun sedih sampai Monday datang untuk berbicang dengannya di hari itu dengan tetap menagih janji Jasmine untuk bergabung dengannya di pekerjaannya. 


Beberapa hari kemudian Matt mendatangi Jasmine untuk meminta maaf karena janjinya tersebut. Pada hari itu Matt ternyata kedatangan paparazzi yang hendak mengambil gambarnya karena kabar diskorsnya penyiar terkenal tersebut dari radionya tersebar luas. Matt sangat jengkel dan menyerang wartawan tersebut, akhirnya gambar-gambar itu tersebar di berbagai situs online.


Tawaran demi tawaran pekerjaan didapatkan Jasmine, mulai dari Monday, tawaran teman ayahnya, Ted dan terbaru tawaran dari Caroline yang menawarkan pekerjaan baru untuk dirintis sama-sama. Dan semuanya hanya masuk dalam folder "aku pikirkan dan pertimbangkan dulu" Jasmine.


Akhirnya, Monday berhasil membujuk Jasmine untuk mengikuti wawancara, namun Jasmine sedikit ragu dengan tingkah Monday beberapa hari sebelum wawancara. Monday memberitahukan sebelumnya bahwa wawancara diundur dari semula tanggal 9 menjadi tanggal 10. Jasmine panik dan bimbang karena tanggal 10 adalah jadwal Heather dan Jonathan untuk pergi berlibur, dan Jasmine merasa perlu fokus pada agenda kakaknya tersebut, entah apa yang direncanakannya.



"Jika musim semi penuh harapan, musim panas adalah kebanggaan, musim gugur rendah hati, dan musim dingin tabah - 317"

Seminggu setelah Heather pulang dari berlibur dia mulai agak menjaga jarak dengan Jasmine, karena hal yang telah dilakukannya waktu liburan tersebut. Jasmine menyadarinya hal tersebut merupakan kesalahannya yang cukup fatal, karena tidak mempercayai Heather.


Diskusi tengah malam di meja depan rumah Matt kembali berlangsung antara Matt dan Jasmine, mereka membicarakan tentang tawaran pekerjaan yang datang ke Jasmine, dan di akhir pembicaraan Matt mengatakan sesuatu yang cukup mengejutkan.


Hari berikutnya, Monday datang ke rumah Jasmine dan otomatis membuat Jasmine panik untuk mencari alasan yang tepat karena bersalah atas Monday. Namun, perbincangan tersebut terganggu oleh datangnya sekelompok orang dan masuk secara tiba-tiba di rumah Jasmine. Apa yang terjadi?



"Sebagian besar orang dalam kehidupan ini tak harus aktif melakukan sesuatu untuk mengubah kita, mereka hanya perlu ada - 450"
Review

Sebenarnya ini review novel yang cukup berat bagi saya karena jujur saya bingung menentukan sinopsis di atas tanpa spoiler. Entah sinopsis di atas termasuk spoiler atau bukan. Patokan saya dalam membuat sinopsis novel adalah menjelaskan garis besar novelnya, memberikan konflik seadanya dan tanpa menejelaskan penyelesaian konfliknya. Namun dalam novel ini saya kurang dapat konflik yang benar-benar konflik, atau bisa disebut novelnya menurutku datar-datar saja. Ada konflik yang terjadi tapi kurang cukup bisa dikatakn sebagai konflik yang urgen untuk mengubah alur cerita.


Okay kita mulai dari tokohnya, Jasmine, Heather, Matt, dan Monday. Mereka berempat yang akan banyak mengambil porsi dalam cerita. Jasmine si tokoh utama dengan sifat yang sangat ambisius, my way person atau semua harus sesuai dengan maunya, Jasmine juga orang yang saya pikir agak lebay, dia juga sulit menentukan keputusan dan jika menentukan keputusan malah merasa hal tersebut salah. Matt, digambarkan sebagai seorang yang berantakan, kurang teratur. Sedangkan Heather saya suka dengan dia karena penyayang dan independent. Kalau Monday saya merasa masih kurang dalam penggambaran karakternya.


Dari segi alur, di 100an halaman pertama alurnya super lambat dan akhirnya saya cukup bosan, dan hampir dnf. Namun mulai di pertengahan buku alurnya mulai cepat dan kembali menarik perhatian untuk terus membacanya.


Bagian yang paling saya sukai adalah saat hari terakhir gardening leave Jasmine, saat itu saya mengubah pandangan saya mengenai maksud novel ini yang kurasa lebih friendship dibandingkan romance. Awalnya saya merasa konfliknya kurang greget untuk novel romance namun untuk novel dengan teman friendship konfliknya cukup menarik. Akhir novelnya ngebantu banget untuk naikin rating yang kuberikan awalnya cuma 2 menjadi 3.5

Rating


💙💙💙❤❤

Saran dan komentar kalian sangat saya harapkan untuk diskusi ðŸ˜Š

1 komentar:

  1. Yah, saya pikir novel ini juga cukup membosankan di awal dan alur nya berjalan sangat lambat.. dan akhirnya saya memutuskan untuk berhenti membacanya

    BalasHapus

Popular Posts

Goodreads

my read shelf:
Alif Syahrul Wahyudi's book recommendations, liked quotes, book clubs, book trivia, book lists (read shelf)

Goodreads Reading Challenge

2020 Reading Challenge

2020 Reading Challenge
Alif has read 0 books toward his goal of 20 books.
hide

Total Tayangan Halaman

Copyright © Alif Syahrul Wahyudi | Powered by Blogger
Design by Saeed Salam | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Distributed By Gooyaabi Templates