Review Buku: The Magic Library (Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken)
The Magic Library (Perpustakaan Ajaib) Bibbi Bokken
Jostein Gaarder dan Klaus Hagerup
Penerbit Mizan
282 halaman
Cetakan ke VI - 2017
My Review:
a. Tampilan
Okay, dari tampilan buku ini covernya cukup untuk menarik
perhatian calon pembeli, salah satunya saya. Saya membeli buku ini sebenarnya
tidak secara sengaja untuk membelinya melainkan karena terpengaruh oleh desain
covernya yang ramai serta diberikan gambar yang unik, sebuah ruangan yang penuh
rak buku, dengan dua anak yang menatap ke atas sedang melihat buku-buku yang
beterbangan.
Untuk Blurb nya membuat saya penasaran mengenai isi
ceritanya terutama penyusunan kalimatnya yang baik. Blurbnya menceritakan tentunya
isi bukunya, tetapi spoiler free.
Isi Buku
Buku ini menceritakan tentang dua orang saudara sepupu Nils
dan Berit yang tinggal di Norwegia, tetapi saling terpisah. Nils yang berusia
12 tahun tinggal di Ibukota Norwegia, Oslo, dan Berit (16 tahun) tinggal di Fjærland
(susah sekali menyebutkannya).
Kedua saudara sepupu ini awalnya merencanakan untuk saling
berbagi cerita dan mengirim kabar melalui buku yang mereka sebut sebagai buku
surat. Buku surat itu mereka gunakan sebagai media untuk mengirim surat satu
sama lain, tidak menggunakan lembaran kertas. Buku itu dikirim melalui Oslo
lalu ke Fjærland, lalu ke Oslo lalu ke Fjærland lagi dan
seterusnya.
Buku surat itu awalnya tidak terlalu menarik dan membuat
kedua saudara sepupu tersebut panic dan cemas, tetapi setelah mereka mengalami
berbagai kejadian aneh karena buku tersebut, merekapun berusaha untuk
mencaritahu mengapa kejadian aneh tersebut terjadi hanya karena buku surat
mereka.
Evaluasi
Di dalam buku ini, banyak memberikan pengetahuan menarik
mengenai buku, perpustakaan, dan penerbitan buku. Genrenya sendiri adalah
fantasy, mistery, humor, dan anak, tetapi tetap asyik untuk dibaca oleh remaja,
maupun dewasa.
Plot cerita buku ini sangat mengalir hingga saya hanya
membutuhkan waktu 2 setengah hari untuk mengahbiskannya karena tidak sabar
ingin melanjutkan ceritanya. Awal cerita (Bab 1) penulisannya sangat unik
karena memberikan layaknya copy dari
buku surat antara Nils dan Berit, sehingga tampaknya kedua saudara sepupu
tersebut saling berbalas surat di buku itu.
Tokoh dalam cerita ini tentunya sebagai tokoh utama adalah Nils
dan Berit. Penulis menyusun kalimat dan percakapan masing-masing antara Nils
dan Berit sesuai dengan karakternya. Nils yang merupakan seorang anak kecil
dengan imajinasinya yang tinggi, sedangkan Berit yang telah remaja lebih logis
dan rasional dibanding Nils. Penggambaran kedua tokoh tersebut tentunya sangat
baik sehingga ketika berganti surat pembaca juga akan serasa berganti suasana
dan peran yang snagat nyata.
Selain kedua tokoh tersebut, ada berbagai tokoh juga yang
sama pentingnya, seperti Bibbi Bokken, Smiley,
Mario Bresani, dan beberapa tokoh lainnya yang sepertinya tidak perlu saya
sebutkan karena takutnya akan menjadi spoiler.
Secara umum novel ini kocak dan sangat kental informasi
mengenai perputakaan dan buku, sehingga untuk kalian yang hendak menjadi
pustakawan ataupun seorang pembaca tetap.
Saya sangat sarankan untuk membaca buku ini.
Siapa yang bisa menemukan buku yang tepat, akan berada di tengah-tengah teman terbaik - p.226
💙💙💙💙❤
💙💙💙💙❤